Cerpen Keren: Cinta Yang Hidup Di Antara Dua Dunia

Cinta yang Hidup di Antara Dua Dunia

Seratus tahun telah berlalu. Bunga Shanhaiguan yang terakhir kali menyaksikan tangisnya kini kembali mekar, menebarkan aroma pahit manis di tengah taman Kota Terlarang. Di sanalah, Li Wei, seorang seniman muda yang sedang naik daun, merasa jantungnya berdebar kencang, seolah mengenali tempat ini, seolah hidupnya pernah tertinggal di sini.

Dia bertemu Mei Lan, seorang kurator museum yang misterius dan anggun. Mata Mei Lan, sebiru danau yang membeku di musim dingin, menatapnya dengan intensitas yang membuat Li Wei merasa telanjang, terpapar oleh sesuatu yang tak bisa dia pahami. Suaranya, seperti melodi kuno yang terlupakan, membangkitkan ingatan samar tentang janji, tentang pengkhianatan, tentang cinta yang TERLARANG.

"Kita pernah bertemu," ucap Mei Lan suatu hari, di bawah pohon wisteria yang bunganya berguguran seperti air mata. "Dulu… jauh sebelum ini."

Li Wei menggeleng. "Aku tidak mengerti." Tapi jauh di lubuk hatinya, dia TAHU. Dia tahu bahwa Mei Lan bukan orang asing. Dia tahu bahwa ada benang merah tak kasat mata yang menghubungkan mereka, membentang melewati ruang dan waktu.

Mimpi-mimpi aneh mulai menghantuinya. Penglihatan tentang seorang jenderal gagah berani, terkhianati oleh cintanya, dijebak atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Penglihatan tentang seorang selir cantik, terpaksa membuat pilihan yang menghancurkan jiwanya, demi menyelamatkan orang-orang yang dicintainya.

Bersama-sama, mereka mulai menelusuri jejak masa lalu. Serpihan demi serpihan, misteri terkuak. Li Wei menyadari bahwa dia adalah reinkarnasi dari Jenderal Zhao, dan Mei Lan adalah reinkarnasi dari Lian Hua, selir kesayangannya.

Dosa terukir dalam darah mereka. Zhao dijebak oleh saudara tirinya sendiri, Kaisar yang berkuasa, karena cintanya pada Lian Hua, yang dianggap sebagai ancaman politik. Lian Hua, di bawah tekanan yang luar biasa, terpaksa memberikan kesaksian palsu yang menjebloskan Zhao ke penjara, tempat dia menemui ajalnya. Sebelum mati, Zhao bersumpah akan membalas dendam. Lian Hua bersumpah untuk menebus dosanya.

Seratus tahun kemudian, benih dendam itu masih bersemi. Tapi kali ini, situasinya berbeda. Li Wei, sebagai Zhao yang telah bereinkarnasi, memiliki kekuatan untuk membalas dendam. Saudara tiri Zhao, Kaisar yang lalim, juga telah bereinkarnasi – sebagai seorang pengusaha kaya dan berpengaruh yang bernama Zhang Feng.

Namun, ketika kesempatan itu tiba, Li Wei tidak membalas dendam dengan kemarahan dan kekerasan. Dia membiarkan Zhang Feng tenggelam dalam kesepian dan penyesalan, dihantui oleh bayangan masa lalunya sendiri. Dia memilih untuk mengampuni, bukan karena kelemahan, tetapi karena kekuatan sejati terletak pada pengampunan.

"Kau telah membayar lunas hutangmu," bisik Li Wei kepada Zhang Feng, suaranya dingin dan penuh keheningan. "Kau tidak perlu lagi menderita."

Di bawah naungan bunga Shanhaiguan yang berguguran, Li Wei dan Mei Lan berdiri berdua. Masa lalu telah diampuni, tapi luka tetap membekas.

"Apakah kita akhirnya bebas?" tanya Mei Lan, matanya dipenuhi keraguan.

Li Wei tersenyum pahit. "Mungkin… tapi janji tetaplah janji."

Dia memandang jauh ke arah cakrawala, ke arah matahari terbenam yang memerah. Dia mendengar bisikan dari kehidupan sebelumnya, bergema di dalam jiwanya: "Sampai jumpa… di kehidupan selanjutnya…"

You Might Also Like: 0895403292432 Skincare Terbaik Dengan

OlderNewest

Post a Comment